Minggu, 30 September 2012


ROAD TOUR TO JOGJAKARTA


Tak terasa akhirnya tanggal 13 September 2012 datang juga. Hari dimana anak-anak TMTcrew telah berjanji dan berangkat akan pergi ke Jogjakarta. Setelah mengalami halangan rintangan kami pun akhirnya jadi berangkat, walaupun  agak meleset dari rencana awal yang harusnya berangkat hari jumat (14 September 2012) karena kehabisan tiket kereta api.

Hari 1 (Kamis 13 September 2012)
Sore Sekitar Pukul 18.30 kami sudah berkumpul di Halte Transjakarta di Jalan baru Kp. Rambutan. Kami pun berangkat menuju stasiun senen. Pukul  20.10 kami pun sampai di senen. Tak lama menunggu kereta Progo yang membawa kami menuju Ngayogjokarto pun datang, tepat pukul 20.35 kereta take-off dari stasiun senen.

Hari 2 (Jumat 14 September 2012)
Pukul 07.05 Akhirnya sampai juga kita di kota jogja, dengan perjalanan yang cukup panjang. Turun di Stasiun Lempuyangan kami memutuskan untuk makan dulu di angkringan dekat stasiun. Setelah itu kami berjalan menuju Malioboro yang ternyata cukup dekat dengan stasiun lempuyangan, menyusuri gang, yang diberitahu oleh penjual angkringan.


Kami menuju Hotel Oryza di Jl. Sosrowijayan karena sudah janji dengan Om Dar (Omnya jepri). Setelah Check-in Hotel kami pun memutuskan untuk tidur, karena selama perjalanan di kereta tidak bisa tidur. Jam 14.00 kami bangun, lalu mandi dan beres-beres. Setelah menyewa Motor kami pun menuju tempat saudaranya jepri di daerah sagan, setelah muter-muter maklum aja baru pertama mengaspal di jogja sampai juga kita disana. Pulang dari sagan (habis Magrib) kami langsung meluncur ke alun-alun selatan Jogja. Setelah mencoba melewati dua pohon besar disana, dan naik "odong-odong" gaul.



Tak terasa waktu telah larut, kami memutuskan untuk pulang ke hotel. Dalam Perjalanan pulang rupanya kami sempat nyasar, setelah bertanya dengan orang-orang yang kami temui di lampu merah sampai juga di hotel. merasa belum lelah akhirnya kami pun jalan-jalan ke malioboro. Nongkrong menikmati pemandangan di sektar istana Jogja, terbesit ide untuk membeli bir, dan kartu remi untuk di hotel. Kami pun membelinya di sebuah mini market ternama di dekat jalan sosrowijayan. 







Lumayan lah untuk melepas lelah dan menemani teman kita yang sedang galau.

Hari 3 (Sabtu 15 September 2012)
Pukul 08.00 kami bangun, setelah mencari sarapan di malioboro, siap-siap menuju candi Borobudur. Pukul 10.00 kami bernagkat dari hotel menuju Borobudur dengan motor sewaan, plus satu motor pinjeman. Tepat jam 12 kami sampai disana, dengan cuaca yang cukup terik. Setelah membeli tiket masuk seharga Rp. 30.000 per orang kami me masuki Candi yang termasuk dalam keajaiban dunia tersebut.


Pukul 14.00 Kami meninggalkan Borobudur, dan berencana meluncur langsung ke klaten. Sebelum Ke klaten kami menyempatkan diri untuk makan siang di daerah malioboro. Jam 1/2 7 sore kami sampai di klaten untuk menghadiri 1000 harian pakde ku. Setelah aku mengikuti Misa, kami pun berpamitan pulang menuju hotel. Tepat pukul 21.30 kami meninggalkan klaten menuju hotel. Kami mapir ke kios kopi jos di dekat stasiun tugu. Tiba dihotel hampir jam 1/2 12 kami memutuskan untuk istirahat.

Hari 4 (16 September 2012)
Hari terakhir kami berada di kota ini, tidak lupa membeli oleh-oleh khas. dan tak lupa untuk mencicipi pecel di pasar Bringharjo. Si mantoet dan firman yang kesetanan belanja terlihat cukup banyak membawa barang belanjaan. Setelah beres-beres, mengembalikan motor dan berpaitan pada Om Dar kami bernagkat menuju Terminal Jombor sekitar jan 2 siang untuk kembali ke Jakarta menggunakan Bis Malam.

Akhirnya tak terasa selesai sudah perjalan kami ke Jogjakarta setelah sempat tertunda-tunda, namun terlaksana juga. kemana tujuan kita selanjutnya??? yang penting sipkan dulu uang anda.





Sabtu, 04 Februari 2012

CIRI ORANG BERFIKIR POSITIF

CIRI ORANG BERFIKIR POSITIF

Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah di jalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang ‘beredar’ di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.

Melihat masalah sebagai tantangan 
Bandingkan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan membuat hidupnya menjadi paling sengsara sedunia.
Menikmati hidupnya
Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski bukan berarti ia tidak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.
Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.
Menghilangkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu melintas di benak
‘Memelihara’ pikiran negatif berkepanjangan bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.
Mensyukuri apa yang dimilikinya
Dan bukan berkeluh kesah dengan apa yang sudah dimilikinya sekarang, ataupun sering membanding-bandingkan segala sesuatu.
Tidak mendengarkan gosip yang tidak menentu
Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada kepastianya adalah perilaku yang kerap dijahui oleh orang-orang yang berpikiran positif.
Tidak membuat alasan, tetapi langsung bertindak
Pernah mendengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only). Nah, mereka itu jelas bukan penganutnya.
Menggunakan bahasa positif
        Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti “Masalah itu pasti akan terselesaikan,” dan “Dia memang berbakat.”
Menggunakan bahasa tubuh yang positif
        Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan ‘hidup’.
Peduli pada citra diri
Itu sebabnya mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar tapi juga di dalam.

Rabu, 04 Januari 2012

Sepucuk Surat Dari Surga

Sepucuk Surat dari Surga

Begitu melihat dokter bedah keluar dari kamar operasi, Susan melompat dan bertanya: “Bagaimana kondisi anakku, dok? Apakah dia baik-baik saja? Kapan aku bisa menemuinya?” Dokter bedah itu menjawab: “Maafkan kami segala usaha telah kami lakukan, tapi rupanya Tuhan berkehendak lain.” Susan meratap dengan sedih; “Kenapa anak sekecil ini harus mengidap kanker? Apakah Tuhan sudah tidak peduli lagi? Dimanakah Engkau Tuhan pada saat anakku membutuhkan Mu?”
Rasanya dada ini mau meledak kesesakan. Susan berjalan keluar dari rumah sakit dengan lesu, setelah menghabiskan hampir enam bulan lamanya untuk menjaga anaknya disana. Dia menenteng tas ransel berisi semua barang dan pakaian anaknya dan menaruhnya di jok mobil dan mengemudikan dengan loyo kerumah, rasanya tenaga ini sudah habis terkuras dan tertinggal di rumah sakit. Ini merupakan perjalanan pulang yang sangat berat, bahkan ketika memasuki rumahnya yang semakin kosong dan lenggang tanpa canda tawa anaknya itu lagi, semakin membuatnya serasa sebuah beban berat menindihnya. Ia meletakkan semua barang dan mainan anaknya di kamar anaknya. Ia juga merapikan semua mobil-mobilan dan mainan-mainan lainnya pada tempatnya semula, dia bersihkan kamar anaknya dengan penuh cinta. Ia kemudian berbaring di tempat tidur anaknya, memeluk guling dan mencium bantal anaknya, dia menangis sampai tertidur.
Sekitar tengah malam dia terbangun, dan melihat ada sebuah surat yang tertata rapi tepat disisinya. “Hey, tadinya tidak ada surat atau apapun yang tergeletak disitu, dari manakah gerangan?” lalu ia baca surat itu:

Mama tersayang,
Mama jangan terlalu bersidih akan kepergianku, karena suatu saat kita akan berjumpa lagi. Kalau mama saat ini akan mengambil anak laki-laki sebagai penggantiku agar mama tidak kesepian, itu aku setuju saja. Dia boleh memakai kamarku dan semua barang mainanku untuknya. Tetpai jika mama ingin mengambil anak perempuan sebagai gantiku dia mungkin tidak menyukai permainan anak laki-laki, maka mama harus membelikan dia boneka dan permainan anak perempuan lainnya. Mama jangan bersedih memikirkan aku terus, aku sudah sangat berbahagia di sini. Disini tempatnya sungguh indah dan bersih, opa dan oma menyambut aku begitu aku sampai disini dan menajak aku berkeliling melihat-lihat, karena sangat luas maka memakan waktu yang cukup lama untuk dapat melihat semuanya. Para malaikat sungguh anggun dan cantik, aku suka melihat mereka berterbangan.
Dan tahukah mama, bahwa wajah Yesus tidak seperti yang digambarkan difilm atam gambar-gambar, tetapi aku mengenaliNya ketika bertemu muka. Dan Yesus menajak aku menemui Allah Bapa! Dan tahukah mama, aku dipangku oleh Allah Bapa dan bercakap-cakap dengan beliau, seakan aku adalah seorang yang penting!
Ketika aku berkata akan menulis surat kepadamu untuk mengucapkan selamat tinggal mama, walau aku tahu itu tidak mungkin dan tidak diperbolehkan, tahukah mama apa yang terjadi? Allah Bapa mengulurkan selembar kertas dan sebuah pena milikNya sendiri sehingga aku bisa menulis surat ini. Kemudian Allah Bapa menyuruh seorang malaikat yang aku yakin bernama Gabriel untuk mengirimkan surat ini kepada mama.
Allah Bapa juga titip pesan kepada mama atas pertanyaan mama: Dimana Engkau pada saat aku membutuhkan pertolongan?. Beliau mengatakan Dia ada ditempat yang sama dengan aku, seperti Dia ada bersama anakNya Yesus ketika disalib. Dia selalu bersama semua anak-anakNya.
Ngomong-ngomong, tidak seorang pun bisa membaca surat ini selain mama, buat orang lain ini hanyalah sebuah kertas putih polos yang tidak ada apa-apanya, keren kan? Aku harus mengembalikan pena ini kepada Allah karena Beliau perlu untuk menulis beberapa nama di buku kehidupan.
Malam ini aku akan duduk semeja dengan Yesus untuk makan malam bersama, aku yakin ini akan sangat indah.
Oh ya, hampir lupa kasih tahu bahwa aku sudah tidak menderita lagi, kanker ini sudah hilang. Aku sangat senag karena aku sudah tidak menderita lagi dan Allah juga tidak tahan melihat aku menderita. Makanya ia menyuruh malaikat Pengasih (Angel of Mercy) menjemput aku secara khusus, hebat bukan?!
Salam kasih dari Allah Bapa, Yesus, dan aku.
Jimmy

Target hidup orang beriman adalah hidup yang berkenan kepada Tuhan sehingga pada saatnya nanti kita layak bersanding dengan Dia di surga yang kekal. Alangkah bodohnya seandainya kita hanya memburu kesenangan sesaat di dunia ini, dan mengorbankan kebahagiaan yang kekal itu.

“Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barang siapa yang dikehendakiNya. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengarkan perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut kedalam hidup.
(Yoh 5:21-24)

Senin, 02 Januari 2012

First Posting

Hai...
Salam kenal...
Nama saya adalah Guido Eko Nugroho
aktivitas sehari-hari masih kuliah.. lagi nyusun skiripsi
banyak hal yang ingin saya bagikan lewat blog ini
ditunggu aja kehadirannya.
Terima Kasih